Dramatis! BKHIT Kalbar Gagalkan Penyelundupan 173 Burung Langka Disembunyikan di Dalam Kapal

Pontianak, Kalbar — Ratusan burung langka berhasil diselamatkan dari jerat perdagangan ilegal di Kalimantan Barat! Petugas Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalbar baru-baru ini menggagalkan upaya penyelundupan 173 ekor burung yang disembunyikan secara rapi di dalam kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Kepala BKHIT Kalbar, Amdali Adhitama, mengungkapkan betapa liciknya modus para penyelundup yang menutupi burung-burung itu dengan terpal agar tak terdeteksi petugas. “Burung-burung ini hendak dikirim tanpa dokumen resmi, termasuk jenis yang dilindungi seperti Colibri dan Cucak Hijau. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi ancaman serius bagi kelestarian alam,” ujarnya dengan tegas pada Senin (16/6).
Dari 173 ekor burung itu, 88 ekor Kacer, 67 ekor Colibri, 10 Murai, dan 8 Cucak Hijau yang termasuk satwa dilindungi berhasil diamankan. Bayangkan, betapa berharganya nyawa-nyawa kecil ini yang hampir saja hilang dari habitat aslinya!
Berbekal kejelian dan pengalaman, petugas BKHIT Kalbar melakukan pengawasan ketat terhadap kapal KM Dharma yang hendak berlayar menuju Semarang. Berkat pengawasan ini, rencana penyelundupan yang bisa menghancurkan keseimbangan ekosistem ini berhasil digagalkan.
“Setiap pengangkutan satwa harus punya dokumen resmi dan melalui prosedur karantina. Kami tidak akan pernah tinggal diam terhadap praktik ilegal yang membahayakan keanekaragaman hayati,” tambah Amdali.
Ketua Media Center Indonesia Kubu Raya Kalbar, Joni Iskandar, ikut angkat suara memberi apresiasi tinggi atas keberhasilan ini. “Ini bukti nyata bahwa kerja keras aparat dan kesadaran masyarakat bisa mencegah kejahatan terhadap satwa liar. Kita harus terus tingkatkan pengawasan dan edukasi agar praktik seperti ini tidak terulang,” ujarnya Selasa (17/6).
Kini, burung-burung yang diselamatkan berada di bawah pengawasan BKHIT dan akan segera diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar untuk mendapatkan perawatan dan perlindungan yang layak sebelum dilepas kembali ke habitatnya.
Dengan keberhasilan ini, Kalimantan Barat menunjukkan komitmennya menjaga warisan alam dan satwa liar dari ancaman perdagangan ilegal yang merusak. Mari dukung pelestarian alam demi masa depan yang lebih hijau dan lestari! (NJ)